2 TAHUN MENJADI ANGGOTA BMT PERMATA, BEGINI KESAN PEMILIK HOTEL SEKAR PUTIH MOJOKERTO

Bunda Ana, demikian beliau akrab disapa, merupakan salah satu womenpreneur berpengaruh di Kota Mojokerto. Pemilik nama lengkap H. Mu’ayanah ini adalah owner beberapa bisnis, salah satunya bisnis perhotelan, yakni Hotel Sekar Putih. Hotel yang beroperasi sejak tahun 1986 ini, memiliki 24 karyawan yang seluruhnya merupakan warga Kota Mojokerto yang berdomisili di sekitar lokasi hotel. Beralamat di Jl. Raya By Pass Mojokerto, hotel ini cukup mudah dijangkau, sekitar 7 menit dari exit tol Mojokerto, tentu sangat memudahkan bagi siapapun yang ingin istirahat sejenak saat perjalanan jauh.

            Hotel yang telah menjadi salah satu ikon Kota Mojokerto ini sangat aktif berpartisipasi di berbagai kegiatan pemerintahan. Bahkan beberapa kali mendapatkan penghargaan dari pemerintah Kota Mojokerto. Tentunya hal ini menjadi motivasi bagi Hotel Sekar Putih untuk memberikan pelayanan yang lebih baik lagi.

            Di tengah persaingan bisnis perhotelan seperti sekarang ini, Bunda Ana sebagai owner Hotel Sekar Putih memiliki strategi tersendiri. Ketika ditanya tentang hal ini, wanita berhijab ini berkata sambil tersenyum, “Rahasianya : selalu istiqomah dan tidak berhenti dalam berinovasi”. Tidak heran, semangatnya dalam berbisnis melahirkan beberapa bisnis lain seperti kos-kosan, fotokopi, dan butik pakaian muslimah. Womenpreneur yang mengaku tidak memiliki background pendidikan bisnis ini, ternyata juga menjadi tenaga pengajar di PAUD Al – Islam di Jl. Piere Tendean Kel. Sentanan, Kota Mojokerto.

Padatnya aktifitas yang beliau jalani sehari-hari, tidak mengurangi tugasnya sebagai ibu rumah tangga, bahkan sebentar lagi akan memiliki seorang cucu. Ibu dari 4 orang anak ini mengungkapkan bahwa suami adalah sosok yang selalu memberikan inspirasi baginya. “Suami saya berpesan, ‘Kita ingin jadi pemain atau penonton. Jika ingin menjadi pemain, mainlah dengan cantik dan elegan. Tapi jika ingin menjadi penonton, cukup tersenyum dan bersorak saja, tidak perlu melecehkan. Semua dijalani dengan konsekuensi masing-masing’”, kata Bunda Ana sambil tersenyum simpul.

            Saat diminta menceritakan awal mula bergabung menjadi anggota BMT Permata, wanita periang ini mengatakan hal tersebut adalah sebuah kejadian yang tidak disengaja. 2 tahun yang lalu, tepatnya pada tahun 2017, beliau mendapatkan sosialisasi tentang program Simpanan Permata bagi siswa PAUD AL-Islam dari salah satu pengelola BMT Permata. Lalu berawal dari momen tersebut, akhirnya pendapatan bisnisnya beliau percayakan kepada BMT Permata. Beliau berharap, BMT Permata mampu berkembang lebih besar lagi dan menambah kapasitas SDM. Selain itu, wanita kelahiran Mojokerto ini mengatakan, beliau merasa senang dengan pelayanan BMT Permata yang selalu menyempatkan diri untuk menjalin silaturahmi dengan anggota sehingga meningkatkan kepercayaan anggota. Bahkan, dengan wajah sumringah Bunda Ana mengakui bahwa Manager BMT Permata, Naning Poedji Rahayu, S.IP sudah seperti saudaranya sendiri.